Lini produksi yoghurt/pabrik pengolahan yoghurt
Tempat Asal: |
Tiongkok |
Nama Merek: |
weishu |
Sertifikasi: |
CE |
- Description
- Aliran proses produksi standar
- spesifikasi
- Fitur Produk
Description
Yogurt adalah produk olahan susu yang terbuat dari susu atau susu bubuk, dipasteurisasi, dan difermentasi dengan bakteri baik (kultur starter). Setelah fermentasi, yogurt didinginkan dan dikemas. Yogurt yang dapat diminum juga dapat dibuat dengan menambahkan perasa (misalnya, selai, gula) dan air, sehingga meningkatkan rasa dan kenyamanan. Fermentasi meningkatkan nilai gizi dan memberikan manfaat probiotik, mempertahankan manfaat susu sekaligus menawarkan manfaat kesehatan tambahan.
Lini produksi ini dirancang untuk yoghurt, susu fermentasi, dan minuman fermentasi beraroma. Lini ini mencakup pengumpulan susu, penyimpanan susu segar, standarisasi, pencampuran, homogenisasi, sterilisasi, fermentasi, pendinginan, pengisian, pengolahan air RO, CIP, dan sistem boiler.
Aliran proses produksi standar
1.Pengumpulan susu mentah: Susu mentah yang diangkut ke pabrik diukur menggunakan timbangan elektronik atau pengukur aliran untuk menghitung jumlah dan biayanya secara akurat.
2. Penyimpanan susu mentah: Susu mentah yang diukur disaring melalui penyaring pipa untuk menghilangkan kotoran (misalnya, tanah, bulu hewan), kemudian dipompa ke tangki berpendingin dengan kompresor pendingin untuk disimpan pada suhu 2-4°C, memastikan kesegaran dan memperpanjang umur simpan.
3. Standardisasi: Penyesuaian kandungan lemak dalam susu memastikan produk akhir memenuhi standar gizi tertentu atau preferensi konsumen. Hal ini biasanya dicapai dengan memisahkan lemak dari susu dan kemudian menambahkannya kembali ke susu skim secara proporsional.
4. Pencampuran dan pengadukan: Larutkan susu bubuk, lalu tambahkan air secukupnya hingga menjadi susu rekonstitusi dengan perbandingan yang sama dengan susu segar (jika menggunakan susu bubuk sebagai bahan baku)
5. Homogenisasi: Susu mengalami homogenisasi bertekanan tinggi untuk memecah partikel lemak besar menjadi partikel yang lebih kecil, mencegah lemak mengambang atau menumpuk. Proses ini membuat susu lebih stabil, seragam, dan meningkatkan rasanya.
6. Pasteurisasi: Panaskan susu hingga 65-75°C selama 300 detik untuk membunuh bakteri berbahaya sekaligus menjaga nutrisinya. Kemudian dinginkan hingga mencapai suhu fermentasi dan pompa langsung ke tangki fermentasi untuk kultur.
7. Fermentasi: Setelah menambahkan kultur fermentasi, tangki fermentasi mempertahankan suhu optimal yang konstan. Bakteri asam laktat berkembang biak dengan cepat, memecah laktosa dalam susu menjadi asam laktat, menurunkan pH susu, dan membentuk yoghurt. Kemudian gunakan bilah pengaduk tangki fermentasi untuk proses demulsifikasi.
8.Pendinginan: Setelah fermentasi selesai, segera dinginkan yoghurt untuk menghentikan fermentasi lebih lanjut dan mengendalikan nilai pH-nya.
9. Persiapan rasa: Tambahkan rempah-rempah, sirup, buah, jus, atau bahan tambahan lainnya ke dalam yogurt untuk meningkatkan rasa dan teksturnya.
10. Pengisian dan pengemasan: Terakhir, pompa yoghurt ke mesin pengisian dan pengemasan untuk proses pengisian dan penyegelan, diikuti dengan pemberian label dan pencetakan tanggal.
11. Penyimpanan dan transportasi: Yogurt yang dikemas, setelah melewati pemeriksaan mutu, diangkut ke penyimpanan dingin untuk pengawetan suhu rendah atau dikirim melalui rantai dingin ke berbagai titik distribusi.
spesifikasi
Bahan baku |
Susu sapi/susu unta/susu kambing/susu bubuk |
Kapasitas harian |
3-20T |
Jenis paket |
Karton cangkir/botol/gable |
Umur simpan produk |
15-21days |
Pelayanan yang disediakan |
Desain tata letak/instalasi dan komisioning/pelatihan/layanan purna jual |